“Coba
tebak, apa yang istimewa nyang ik beli ketika naik sepeda, main-main ke danau
Cipondoh?” kata opa Johan kepada istrinya.
“Es
tebu.”
“Salah.
Itu ngga istimewa sih.”
“
Makanan, minuman atau apa?”
“Bukan,
ik beli burung rawa yang kebetulan ditangkap penangkap ikan. Ik lihat sesuatu
ngegeleper di galah, eh ternyata itu burung yang meronta-ronta mencoba
membebaskan diri. Ik tanya mau di apain itu burung kecil.”
Dia
bilang: “masak dan makan”. Jangan lupa dia cuman orang kampung miskin.
Apa
dia mau jual burung itu. Dia tawarkan untuk Rp 10,000,-, ah murah dibanding
sama dia punya kebebasan ik pikir. Engga usah ditawar lagi.
Dia
masih diikat tergantung di galah. Apa akal, bakar talinya pake api sigaret.Eh,
masih ada dua kakinya juga diikat, engga ada pisau, cari sepotong logam tajam.
Dia
pegang kedua kaki burung itu keatas kaya pegang ayam dengan kasar gitu lalu
coba motong talinya. Susah. Akhirnya lepas juga . Dia orang tentu pikir orang
tua begini begimana mau bawa pulang ini burung naik sepeda engga pake kurungan.
Waktu
mau pergi ik periksa lagi, eh, ternyata patuknya juga diikat. Kasian banget.
“Dia
matuk, tapi gampang talinya dibuka lagi” dia orang meyakinkan.
Tapi
benangnya begitu kuat engga bisa ik putusin. Kalau ik lepasin dia sekarang
tentu dia akan mati kelaparan.
Ik
buru-buru balik lagi. Untung dia orang masih ada. “Pak tolongin, talinya engga
bisa lepas.”
Tapi
buat dia juga engga gampang. Dia tarik-tarik secara kasar, paruhnya bisa luka,
akhirnya putus juga.
Nah,
ik cari tempat yang agak terbuka untuk meliat saat dia dibebasin.
Eh
dia engga terbang, malah lari sangat cepat dan belum sampai satu detik ia sudah
hilang kedalam semak-semak.
Tentu
ik amat girang, amat beruntung pernah bisa lihat, pegang burung itu.
Mungkin
itu burung rawa yang sanggup berjalan di atas daun-daun air ngambang. Puluhan
tahun ik ngga pernah lihat lagi. Sedih banget kalau sampai punah. Sayang ik
lupa tanyain namanya.
Lalu
ik rayakan kejadian gembira ini dengan minum es cendol dalam perjalanan pulang
di matahari terik kira-kira 35 km lagi.
Minuman
sejuk, minuman surga, Cuman ce-ceng. Asyik.