Ada
pengasong tua bawa baki kecil, jalan terseok-seok, mau jatuh, jij tahu?
Itu
di stasiun Bojong Gede, ramai orang-orang yang nungguin kereta api di peron
tinggi dan sempit.
Ik
rasa dia engga bikin-bikin, pura-pura. Lebih cocok kalo dia duduk di kursi roda
aja, eh dia mah jualan di peron sempit begitu. Pikir-pikir beraninya dia.
Engga
kepikir waktu itu beli aja dia punya tissiu, biar engga perlu, lalu sodorin
seratus ribu, kerjain dia, biar nyaho, kelabakan, menyiksa dirinya sedikit,
cari uang kembali yang tentu dia engga punya.
Ik
pura-pura marah, dan pasrah.
Dia
akan melongo, engga percaya mendapat rezeki nomplok, sambil jepret dia dengan
ik punya kamera. Ha, ha.
Padahal
memang itu yang ik mau, supaya dia merasa dirinya tetap terhormat, engga malu,
merendahkan diri dengan mesti mengemis.
Tapi
sayangnya ik sering terlambat ambil keputusan.
- This is my book:
No comments:
Post a Comment