Monday, April 24, 2017

Hadiah Ulang Tahun



Kalau inget orang-orang Jepang setiap tahun, sebagai rasa syukur kepada Tuhan, naik gunung Fuji, - bahkan masih ada orang Jepang diatas 100 tahun berhasil mendaki gunung itu, entah dalam 3 atai 4 hari - ik mempunyai rencana lain.

Waktu umur sekitar 60 tahun ik berhasil menaklukan marathon.

Pikir-pikir, mau menaklukkan 70 km kalau 70 tahun, 80 km kalau 80 tahun, juga sebagai rasa syukur pada Tuhan, tapi itu bohong, sebenarnya sih, sebagai tantangan, rasa bangga, sebagai hadiah ulang tahun istimewa kalau bisa menaklukkannya.

Eh, sampai 70 tahun, ik ganti lari 70 km karena agak berat mengingat jarak Jakarta - Rumpin – Leuwiliang, dalam percobaan, berangkat jam 2 pagi, baru sampai jam 1 siang.

Jadi lebih baik ganti dengan naik sepeda 140 km. Berangkat jam 6 pagi, pulang jam 6 sore jarak Jakarta Leuwiliang pp sambil berpiknik di gunung.

Waktu sampai 80 tahun, jangan pikir bisa lari marathon 80 Km atau naik sepeda 160 km sekaligus, kecuali mungkin kalau dalam 4 hari tapi engga ada orang yang mau dampingin dan engga ada orang gantiin ik kasih makan anjing dan nyiram kebon.

Tak pernah terpikir, terbayang, kalau ik atau orang muda yang manapun, kita semua di kemudian hari akan seperti itu.

Sekarang jalan dekat aja menjadi berat karena sakit ik punya kaki, atau terlalu berat kalau naik sepeda jauh.

Pikir-pikir mau beli sepeda dipasangin motor aja, atau sepeda roda tiga bermotor, sekaligus bisa mengajak pacar, kalau tidak, beli golf car, cuman sayangnya tidak boleh dipake di jalan raya, atau beli sepeda lipat, cuman berat, sulit dibawa, nengteng, kalau dilipat.  

Tapi nanti, lihat aja, entah umur seratus tahun, kalau ik punya kaki terlalu sakit, tidak bisa jalan jauh lagi, tidak bisa naik sepeda jauh lagi, pikir-pikir ik mau naik kuda, maksudnya naik kursi roda.

Kalau perlu dipasangin motor kalau mau bertamasya, berpetualang jauh.

Begitu ik e mail sama anak-anak. Maksudnya untuk dibeliin. Ha. Ha.

  • This is my book:

 

No comments: