Friday, December 9, 2016

Andaikan Menjadi Pendeta



Andaikan saya menjadi pendeta akan saya berkhotbah di tepi danau, atau di pantai selatan, di lembah hijau, tanpa berkata-kata. Begitu kata Arif.

Dan dalam keheningan membiarkan Sang Pencipta sendiri bersabda melalui kedahsyatan, kebesaran, keagungan, keindahan pemandangan yang tampak, suasana yang terasa, terdengar disana.

Tetapi kalau ada kau, Upi disana, duduk sebagaimana dalam cerita Maria Magdalena sebagai pendengar, saya tidak bisa diam, saya sebaliknya akan menjadi bisa "berkhotbah" bak mata air, - bak air mata, akan ia katakan berolok-olok - yang mengalir tanpa henti-hentinya.

Juli 1996

No comments: