Andaikan saya menjadi pendeta akan saya berkhotbah
di tepi danau, atau di pantai selatan, di lembah hijau, tanpa
berkata-kata. Begitu kata Arif.
Dan dalam keheningan membiarkan Sang Pencipta sendiri
bersabda melalui kedahsyatan, kebesaran, keagungan, keindahan
pemandangan yang tampak, suasana yang terasa, terdengar disana.
Tetapi
kalau ada kau, Upi disana, duduk sebagaimana dalam cerita Maria
Magdalena sebagai pendengar, saya tidak bisa diam, saya sebaliknya akan
menjadi bisa "berkhotbah" bak mata air, - bak air mata, akan ia katakan
berolok-olok - yang mengalir tanpa henti-hentinya.
Juli 1996
No comments:
Post a Comment