Friday, January 27, 2017

Asli Atau Tiruan

Karya seni, kadarnya tetap sama;
Penilaian orang naik, turun.

Lukisan Monet terjual 1.400.000 U.S.$ menurut berita di TV. Kalau untuk menangkap pesan-, keindahannya, apa orang harus memiliki, melihat lukisan aslinya, atau melihat dan mendengar sesuatu pertunjukan, pementasan di gedung teater atau gedung konser agar dapat menikmati seni?

Apa lalu kita juga harus membaca sebuah novel dengan tulisan tangan penulisnya agar dapat menikmatinya? Terjemahannya pun kita membaca tanpa rasa was-was, takut beda dengan aslinya.

Kalau saya sih, bahagia dan bersyukur dengan sebuah copynya, sebut saja itu tiruan. Memiliki sebuah copy lukisan dalam kalendar, sebuah opera dalam CD atau Video, sebuah edisi paling murah dari sebuah novel yang diterjemahkan, memiliki tiruan cantik dari keramik antik, atau replika mini dari Venus Milo,  … saya tetap saja dapat menikmati Mozart meski cuma melalui tape recorder, atau di pentaskan orang lain, bukan Mozart sendiri.

Tiruan sebenarnya tidak lain dari replika, copy, edisi, imitasi, terjemahan, transposisi, rekaman. Mengapa tidak membuat replika dari  karya-karya seni, sebagaimana orang menerbitkan buku atau rekaman CD? Bayar saja royalti untuk pengarang-, pencipta-nya.

Dengan demikian seni bisa dikenal untuk siapa saja yang ingin menikmatinya ketimbang sesuatu yang menyeramkan, diluar jangkauan dompet umum.

Dengan demikian orang dapat membeli dan bahkan memiliki sebuah gallery karya-karya seni pribadi tanpa memiliki kekayaan amat besar, tanpa perlu pergi membeli, melihat, mendengar aslinya di luar negeri.

Toh Tolstoy tidak menjadi lebih kecil jika terjemahan novelnya bisa dibeli dengan hanya 50 sen U.S dolar saja dan tidak mengangkat Monet menjadi lebih besar karena orang berani membayar untuk lukisannya sampai setinggi jutaan dolar itu

Perbedaan antara asli dan tiruan lama-lama dapat dibuat makin kecil dan menghilang seperti sebuah buku yang seratus persen seperti tulisan aslinya, kecuali ada salah cetak, atau karya musik yang di transposisi (dipindahkan)  ke kunci lain.

Apa yang disebut tiruan, palsu, copy, duplikat itu tidak termasuk seni pula? Dan mereka membantu kita menjembatani, mengatasi halangan, rintangan waktu, tempat, bahasa dan keterbatasan kantong kita.
Diterjemahkan dari The Jakarta Post, 4 Oktober 1986

This is my book. You can read it.

No comments: