Saturday, January 28, 2017

Untuk Para Pahlawan Bulutangkis Kita

1.       Bahwa kalah itu wajar. Tidak pernah kalah, tak wajar.
2.       Bahwa  Wong Peng Soon, Erland Kops, Pri, Delfs, Houw, Tang, Han Jian, Prakash, Sonneville, Joe Hok, Rudy, King, Ie, Christian adalah pemain-pemain hebat, tetapi mereka bukanlah Super dan yang tak dapat dikalahkan. Jangan melemahkan pemain sendiri dengan  menyanjung-menyanjungnya.

3.       Bahwa kitapun bukan Super Power dalam dunia bulutangkis; R.R.C. pun bukan. Jangan bohongi diri sendiri.

4.       Bahwa sesempurnanya segala persiapan, betapapun kita mengoreksi segala kegagalan kita, kita hanya dapat memperbesar peluang, bukan menjamin gelar juara.

5.       Bahwa Rudy, Ie, Tjuntjun, Ade, belum terlalu tua untuk meraih kembali Juara All England atau Juara Dunia.
 
7.        Supaya kita tidak bersikap seperti “De beste stuurlui staan aan wal.” (Pengemudi kapal paling hebat berdiri kering, aman di-daratan) Artinya, “Jangan hanya pandai bicara, tetapi ’bicaralah’ dengan perbuatan yang kongkrit.”

8.       Supaya kita tidak mengucurkan air mata, jika menderita  kekalahan. Apa kita tidak dapat mengakui kehebatan lawan dan kelemahan diri sendiri?

9.       Supaya waktu  Team menderita kekalahan, mereka justru membutuhkan penyambutan kita yang hangat. Apa kita lupa, tak dapat menghormati pahlawan-pahlawan kita yang “gugur”, yang pernah kita kalungi, ciumi, disanjung-sanjung, diarak-arak?

10.   Kepada Rudy, King, Christian, Ade Ie, Tjuntjun, Vera, Ivana, Imelda dan seluruh anggauta regu berikut mereka yang hanya di TC-kan, kepada semua ex anggauta Regu Bulutangkis kita, para pelatih dan Team Manager:

Jika Prakash, Pri, Kops, Wong, Koppen, Gilks, Hiroyuki merelakan diri untuk menderita  seratus kali kegagalan untuk mencapai puncak All England/Dunia dan lagi-lagi gagal lagi, semoga anda diberi kekuatan untuk mendukung dan tidak putus asa, walaupun harus menderita sampai lebih dari seribu kali kegagalan.

Begitu saya tulis, April 1980

Catatan:
Surat Pembaca ditolak, tidak dimuat di surat kabar, tapi dikirim dan mendapat balasan dari Pembina TC bulutangkis:

… Setiap harinya puluhan surat yang masuk ke alamat pemain dan pembina bulutangkis kita. Tetapi  pendapatnya dan kecamannya memang berbeda-beda.

Untuk ini, atas nama mereka, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, bahwa dewasa ini, saya tetap berbesar hati sebab ternyata masih ada banyak penggemar yang memberikan dukungan dan bahkan dapat mengerti secara mendalam keadaan, suasana, situasi dan pengorbanan anak-anak kita. Di antaranya Bpk Chew, kami anggap positif, justru hal-hal yang demikian sangat kami butuhkan untuk menghadapi World Cup y.a.d.

Tahir Djide


Pembina TC 15/4-‘80

This is my book. You can read it.

No comments: