Orang berkata: memikirkan, mementingkan orang lain dulu membuat orang bahagia.
“Jika seorang ibu rela mengorbankan dirinya demi anaknya, seorang ayah demi keluarga atau negaranya, … apa mereka tidak memikirkan orang lain lebih dulu?” kata si Upik.
“Tentu tidak.” Kata si Boy. “Mereka melakukan itu demi keinginan diri mereka lebih dulu. Berbuat begitu datangnya dari keinginan, dorongan diri mereka untuk menyelamatkan kesayangan mereka. Itu membuat mereka bahagia, tidak menyesal, meski mengorbankan diri mereka. Ini bukan egois.”
“Apa kamu ingin orang menikahi Upik, demi kebaikan, kebahagiaan Upik?”
“Tentu tidak” kata si Upik “karena ia tentu tidak mencintai aku, kecuali kalau ia inginkan itu demi keinginan dirinya sendiri.”
“Nah, dengan demikian, kita tidak bisa mencintai seorang, ayah, ibu atau anak demi mereka,” kata si Buyung.
This is my book. You can read it.
No comments:
Post a Comment