Sunday, January 22, 2017

Pria Punya Selera


"Pisangkah?"
"Bukan."
"Durenkah?"
"Bukan pula, melainkan rokok. Rokok itu pria punya  selera menurut iklan yang terpampang dimana-mana di tahun 1990-an."
Meski nikmat, mesra, eksklusif kata orang, tetapi kalau saya  sebagai pria punya selera, malah merasa lebih nikmat, lebih mesra,lebih eksklusif lebih energik, lebih diilhami jika ditemani wanita dari pada ditemani rokok.
Lagi pula, segagah, seperkasa apapun,  seorang pria tidak lebih  laki-laki  jika tidak  didampingi perempuan, bukan karena  tidak didampingi rokok,  atau kuat minum  bir,  berjas,
bahkan ber-Mercy.
Tiada aib yang lebih besar bagi pria, selain tidak "dilihat",  dianggap wanita, karena hanya wanitalah yang bisa mengangkat  pria menjadi laki-laki  sejati,  bukan rokok.
Dan ia masih  akan  memilih wanita ketimbang memilih menjadi presiden.
Pria punya selera? Jelaslah wanita, Hawa, woman, vrouw.




Dimuat Bisnis Indonesia, 12  April 1991

This is my book. You can read it.


No comments: