Tahukah anda siapa maling paling istimewa? Pagar, tembok tinggi, brankas, rekening bank, tak menjamin keamanannya.
Tertangkap, ia tidak diajukan ke pengadilan, meski telah berhasil mencuri harta yang paling aduhai mahalnya.
Sepertinya begitulah saya bayangkan, pesan sebuah iklan Ibu Kota yang terpampang, berjudul "Bukan Sembarang Pria", yang berhasil mencuri hati Sang Juita, bak Dewi Shinta di padang belantara.
Bukan sembarang pria itu membatin:
“Lirikannya saja sudah melebihi segala permata,
Bisikannya nyanyian surga.
Setelah menggaet seorang Dewi Shin ...,
Lupa aku akan anak-istri;
Tak peduli dunia kiamat".
Sang Dewi membatin:
“Sia-sia segala kewanitaan, kecantikan, hidupku,
Jika tak seorang pria pun yang mau melirik, menaksir, merayu.
Kalau aku dianggap, dipandang, seakan-akan
Udara hampa, sebongkah kayu, atau batu.”
Nah, Sang Dewilah justru yang jatuh, tergoda. Dan bukan hukuman mesti masuk biara, malah dihadiahi “Sang Pencuri” yang bukan sembarang pria, ketimbang seorang pertapa tua.
Dimuat Bisnis Indonesia 16 Desember 1993
This is my book. You can read it.
No comments:
Post a Comment