Sunday, January 22, 2017

Sang Pencuri Yang Istimewa


Tahukah anda siapa maling paling istimewa? Pagar, tembok  tinggi,  brankas,  rekening  bank, tak menjamin keamanannya.  
Tertang­kap, ia tidak diajukan ke pengadilan, meski  telah berhasil  mencuri harta yang paling aduhai  mahal­nya.
Sepertinya  begitulah saya bayangkan, pesan sebuah iklan Ibu  Kota yang terpampang, berjudul "Bukan Sembarang  Pria", yang  berhasil mencuri hati Sang Juita,  bak  Dewi Shinta di padang belantara.
Bukan sembarang pria itu membatin:
“Lirikannya saja sudah melebihi segala permata,
Bisikannya nyanyian surga.
Setelah  menggaet seorang Dewi Shin ...,
Lupa aku akan anak-istri;
Tak peduli dunia kiamat".
 
Sang Dewi membatin:
“Sia-sia segala kewanitaan, kecantikan, hidupku,
Jika tak seorang pria pun yang mau melirik, menak­sir, merayu.
Kalau  aku dianggap, dipandang, seakan-akan  
Udara hampa, sebongkah kayu, atau batu.”
Nah,  Sang  Dewilah justru yang jatuh, tergoda. Dan bukan hukuman mesti masuk biara, malah dihadiahi “Sang Pencuri” yang bukan sembarang pria, ketimbang seorang pertapa tua.
                  
Dimuat Bisnis Indonesia 16 Desember 1993




This is my book. You can read it.

No comments: