Seingat saya waktu itu, Jakarta termasuk tiga besar dunia sebagai kota paling berpolusi.
Pernah ada iklan raksasa layanan masyarakat, sebesar satu halaman penuh dengan gambar seorang "gadis" entah dengan moncong atau belalai gajah, berkaki kuda di sebuah harian sebagai peringatan.
Pikiran pertama yang terbayang begitu melihat rupa gadis masa depan akibat polusi itu, ialah bahwa tidak akan ada satu pun orang laki-laki yang mau mencumbu-rayu apa lagi menikahinya.
Iklan itu di tahun 1997. Anda mungkin belum lahir atau paling-paling berumur menjelang remaja di waktu itu untuk bisa merasa tercengang, terkejut.
Mengapa membiarkan jumlah penduduk bumi kita meledak, membeludak menuju “neraka” polusi, jika menurunkannya dengan ber-KB kita bisa membangun "surga" dibumi?
Wahai gadis-gadis impian masa kini; kami, kaum laki laki akan berkabung bila anda kelak berubah sampai menjadi gadis mimpi buruk masa depan akibat polusi.
Sebelum terlambat, kami mengimbau calon-calon ibu: "Paling banyak, satu anak saja demi masa depan generasi kita.”
April 1997
This is my book. You can read it.
No comments:
Post a Comment