Untuk kedua kalinya, sebuah iklan besar disebuah harian terkemuka belum lama memamerkan mobil-mobilnya bagai menyemut dengan tulisan: "Kita bangga memilikinya". Benak berkata: "Saya cemas melihatnya."
Mobil itu penting, air malah lebih vital, karena tanpa air umat insan akan mati. Tetapi air pun, kalau dalam keadaan amat haus, seteguk serasa di surga, setelah segelas, anda kembali dibumi, minum seember menjadi hukuman neraka, dicemplungkan di laut, orang akan kelelap.
Nah, kalau sedikit mobil, iapun menjadi berkat, tetapi jika sampai banjir mobil melanda kita, bukan karena satu merek saja melainkan ramai-ramai dengan ratusan merek lainnya, kita bisa tenggelam dalam polusi, kebisingan dan kemacetan lalu-lintas.
Ramai-ramai ber-KB dahulu – bukan dua, satu anak setiap pasangan - sampai banjir penduduk menjadi surut, baru ramai-ramai kita membeli mobil baru.
Dimuat Bisnis Indonesia, 9 Januari 1992
This is my book. You can read it.
No comments:
Post a Comment