Saturday, January 28, 2017

Resep Makanan Paling Enak

Saya  baru habis makan roti bakery dengan isi ayam-jamur.  Sedap, lezat rasanya. Tetapi baru makan sebuah, kenyanglah sudah.

Begitu saya  makan lagi sesuap nasi, rasa kenyang menghilang  dan  makan lagi nasi sebakul, bahkan lebih nikmat, meski hanya dengan  masak pare-tahu.

Makan nasi bikin lapar, makan roti, kentang, masakan  restoran, bikin  kenyang.  "Machtig" ("berat") kata orang  Belanda.  Memang enak, tetapi  untuk makan sesekali. Kalau  saban  hari disuguhi makanan  "berat" begitu, mana tahan? 

"Justru nasinya yang  bikin enak. Memilih nasinya ketimbang lauknya yang enak," kata istri.

Tidak  seperti masakan mewah, masakan rakyat umumnya banyak  yang "ringan".  Makan  nasi dengan lauk seperti  lalap,  pepes  oncom, sayur bening, paru, sambal colek dalam cobek, wah pedasnya  membangkitkan  selera!

Lalu minum air kendi, bukan aqua, air  kelapa lo,  dan duduk santai, rileks - tidak seperti di hotel mewah-, nyaman, bebas, tanpa pusing memakai jas, dasi, sepatu, tanpa menghiraukan sendok, pisau, garpu, tanpa perlu meletakkan serbet diatas  pangku, kaki  dinaikkan saja keatas kursi, bangku.

Betah, tak dikejar hutang,  waktu, tak diusik nyamuk, tamu, hanya  ditemani  anggota keluarga, orang terdekat. Sambil ngobrol dan berlama-lama.

Wow, sedapnya!  Orang sepertinya pesta makan setiap hari.

Murah, non-kolestrol lagi.

Nah, macam itulah seni makan atau resep makanan paling enak.

"Penyedap-penyedapnya"  dong, kata si upik. Mana  bisa ditemukan  di buku resep masakan, dijumpai, dibeli di restoran, dipunyai  juru-masak  top untuk pesta perkawinan, jamuan di istana raja  sekalipun?
Makanan paling enak dapat dibeli. Enak makan tidak..
Sehat, senang, bahagia, lapar adalah penyedap nomor satu.
Desember 1996 


This is my book. You can read it.

No comments: